Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kelautan Tropis

Pengaruh Penambahan Asam Amino Lisin pada Pakan Komersil terhadap Efisiensi Pemanfaatan Pakan, Pertumbuhan, dan Kelulushidupan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Diana Rachmawati; Sarjito Sarjito; Panji Yusroni Anwar; Seto Windarto
Jurnal Kelautan Tropis Vol 23, No 3 (2020): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v23i3.9183

Abstract

Reducing feed cost in the vaname (Litopenaeus vannamei) cultivation can be achieved by increasing quality of commercial feed. To increase the feed quality is by adding lysine amino acid, because lysine is one of the amino acids  that can boost fish growth, in turn it can shorten the cultivation cycle. The objectives of the study were to analyze effects and optimum dosages of lysine addition in the feed on feed efficiency utilization, growth and survival rate of vaname shrimp (L. vannamei). The study used shrimp juveniles with the average size of 3±0,09 g/shrimp.  Test feed in the study was a commercial feed in the form of pellets that was enriched with lysine (L-lysine HCl).  The amount of lysine was appropriated to the treatment dosages, namelys 0%/kg feed (A); 0,75 %/kg feed (B); 1,5%/kg feed (C); 2,25%/kg feed (D) and 3%/kg feed (E). Feeding the shrimp was based on fixed feeding rate as much as 10% of biomass weight per day and given 4 (four) times a day.  The results whow that the addition of lysine in the feed significantly (P<0,01) affected on the SGR, EPP, FCR, and PER; otherwise, it did not significantly affect on the survival rate of vaname shrimp.  Meanwhile, the optimum dosages of lysine amino acids added into the feed were 2,33%, 2,39%, 2,37%, and 2,09% for SGR, EPP, FCR, and PER respectively.  Those dosages resulted in the maxium values of  4,72%/day,  81,35%,  1,23, and 2,57 for SGR, EPP, FCR, and PER respectively.   Penurunan biaya operasional pakan dalam siklus kegiatan budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas pakan komersial.  Penambahan asam amino lisin pada pakan komersial dilakukan untuk meningkatkan kualitas pakan, dikarena lisin merupakan salah satu asam amino dapat mempercepat pertumbuhan sehingga memperpendek masa produksi kultivan yang dibudidayakan. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pengaruh dan dosis optimum penambahan lisin pada pakan komersil terhadap efisiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan, dan kelulushidupan udang vaname (L. vannamei). Penelitian ini menggunakan juvenile udang vaname berukuran 3±0,09 g/ekor. Pakan uji dalam penelitian ini adalah pakan komersil berbentuk pellet yang ditambahkan lisin (L-lysine HCl) sesuai dosis tiap perlakuan yaitu 0%/kg pakan (A); 0,75 %/kg pakan (B); 1,5%/kg pakan (C); 2,25%/kg pakan (D) dan 3%/kg pakan (E). Pakan uji diberikan dengan metode fix feeding rate sebanyak 10%/bobot biomassa/hari dan frekuensi pakan yang diberikan sebanyak 4 kali sehari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan lisin pada pakan komersial berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap SGR, EPP, FCR, dan PER akan tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kelulushidupan udang vaneme. Dosis optimal asam amino lisin dalam pakan komersial udang vaname untuk SGR sebesar 2,33%, EPP sebesar 2,39%, FCR sebesar  2,37% dan PER  sebesar 2,09% menghasilkan SGR maksimal sebesar 4,72%/hari,  EPP maksimal sebesar 81,35%,   FCR maksimal sebesar 1,23, dan  PER maksimal sebesar 2,57.
Penambahan Asam Amino Triptofan Dalam Pakan Terhadap Tingkat Kanibalisme Dan Pertumbuhan Litopenaeus vannamei Diana Rachmawati; Johannes Hutabarat; Ayu Istiana Fiat; Tita Elfitasari; Seto Windarto; Eko Nurcahyo Dewi
Jurnal Kelautan Tropis Vol 24, No 3 (2021): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v24i3.11723

Abstract

Vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) is one of the leading fishery products of the fisheries sector. The problem that is often found in the failure of vannamei shrimp productions is the high level of mortality due to the nature of cannibalism during molting. One solution to minimize the cannibalism of vannamei shrimp is to provide tryptophan supplements in a feed. Tryptophan is a type of essential amino acid that serves as a precursor for serotonin biosynthesis. This study aims to determine the effect and optimal dose of tryptophan added to feed to reduce cannibalism and growth of vannamei shrimp. The test fish used in this study were vannamei shrimp with an average weight of 0,81 ± 0,26 g/individual.  This study used an experimental method, a completely randomized design (CRD) consisting of 4 treatments and three replications. The test feed used in this study was artificial feed with a protein content of 38% plus tryptophan according to treatments A (0%/kg feed), B (0.75%/kg feed), C (1.5%/kg feed), and D (2.25%/kg feed). The results showed that the addition of Tryptophan in the feed had a noticeable effect (P<0,05) on cannibalism levels, survival, and molting rates but had no significant effect (P>0,05) on absolute weight growth, specific growth rates, efficiency ratios protein and efficiency feed utilization of vannamei shrimp. The best dose of tryptophan addition in feed to lower the rate of vannamei shrimp cannibalism in this study was 2,25%, capable of producing a cannibalism rate of 13,33%. Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu produk perikanan unggulan sektor perikanan. Permasalahan yang sering ditemukan dalam kegagalan produksi udang vaname adalah tingginya tingkat mortalitas karena adanya sifat kanibalisme pada saat terjadi molting. Solusi untuk meminimalisir kanibalisme udang vaname adalah dengan memberi suplemasi asam amino pada pakan, salah satunya adalah triptofan. Triptofan merupakan salah satu jenis asam amino esensial yang berfungsi sebagai prekursor untuk biosintesis serotonin. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh dan dosis optimal triptofan yang ditambahkan ke dalam pakan untuk menurunkan tingkat kanibalisme dan pertumbuhan udang vaname. Ikan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah udang vaname dengan bobot rata-rata 0,81±0,26 g/ekor. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Pakan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakan buatan dengan kandungan protein 38% ditambah triptofan sesuai perlakuan yaitu : A (0%/kg pakan), B (0,75%/kg pakan, C (1,5%/kg pakan), dan D (2,25%/kg pakan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan triptofan dalam pakan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap tingkat kanibalisme, kelulushidupan dan tingkat molting, namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan spesifik, protein efisiensi rasio dan efisiensi pemanfaatan pakan. Dosis terbaik dari pemberian triptofan dalam pakan untuk menurunkan tingkat kanibalisme udang vaname dalam penelitian ini adalah 2,25%, mampu menghasilkan tingkat kanibalisme sebesar 13,33%.
Pengaruh Penambahan Enzim Bromelin pada Pakan terhadap Kecernaan Protein, Efisiensi Pemanfaatan Pakan dan Pertumbuhan Udang Windu Penaeus monodon, Fabricius 1798 (Malacostraca: Penaeidae) Diana Rachmawati; Johannes Hutabarat; Eko Nurcahya Dewi; Seto Windarto
Jurnal Kelautan Tropis Vol 23, No 2 (2020): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v23i2.7578

Abstract

Feed utilization efficiency is one of the problems that often faced by tiger shrimp (Penaeus monodon Fabricus) farmers, which is 40-60% of production costs used for feed. The efficiency of feed can be improved by the addition of the bromelains in the feed, which can hydrolyze proteins into simpler compounds to increase the digestibility of the feed protein. This study aims to examine the effect of bromelains in feed on protein digestibility (ADCp), feed utilization efficiency (EPP), and growth (RGR) of tiger shrimp. Tiger shrimp with an average weight of 2.8 ± 0.26 g / individual was obtained from the Brackish Water Aquaculture Development Centre (BBPBAP), Jepara. There were 6 treatments adding bromelains in the feed, A (0%), B (0.2%), C (0.4%), D (0.6%) and E (0.8%). Observation parameters, including ADCp, EPP, PER, RGR, SR, and water quality parameters. The results showed that the addition of the bromelains in feed increased ADCp, EPP, PER, RGR, but had no effect on the SR of tiger shrimp. Bromelains (0.4% / kg) of feed is the optimal dose of ADCp, EPP, and RGR, resulting in a maximum value of 82.59%, 88.17%, and 5.24% / day.   Permasalahan yang sering dihadapi pembudidaya udang windu (Penaeus monodon Fabricius) adalah efisiensi pemanfaatan pakan yang belum maksimal sehingga hampir 40-60% dari total biaya produksi untuk biaya pakan. Efisiensi pemanfaatan pakan dapat ditingkatkan dengan penambahan enzim bromelin dalam pakan yang mampu menghidrolisis protein menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga dapat meningkatkan daya cerna protein pakan. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh enzim bromelin dalam pakan terhadap kecernaan protein (ADCp), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP) dan pertumbuhan (RGR) udang windu. Hewan uji berupa udang windu dengan bobot rata-rata 2,8±0,26 g/ekor diperoleh dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP), Jepara sebagai tempat penelitian. Terdapat 6 perlakuan penambahan enzim bromelin dalam pakan yaitu A (0 %), B (0,2 %), C (0,4 %), D (0,6 %) dan E (0,8 %). Pengamatan parameter meliputi ADCp, EPP, PER, RGR, SR dan parameter kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan enzim bromelin dalam pakan meningkatkan ADCp, EPP, PER, RGR, namun tidak berpengaruh pada SR udang windu. Enzim bromelin 0,4%/kg pakan merupakan dosis optimal pada ADCp, EPP dan RGR menghasilkan nilai maksimal sebesar 82,59%, 88,17% dan 5,24%/hari.
Co-Authors - Sabrina Agung Sudaryono Alyosha Putra Pratama, Alyosha Putra Ananti Trisno Ambarwati Andi Kurniawan Anggi Restianti, Anggi Anis Idha Asyhariyati Ayu Istiana Fiat Bintang Sadinar Candra Aulia Widyasunu Cut Qanita Hidayah Depri Irawati Desy Sumardiyani Dewi Khodijah, Dewi Dewi Nurhayati Dicky Harwanto Eko Nurcahya Dewi Eko Nurcahya Dewi Eko Nurcahya Dewi Eko Nurcahyo Dewi Fatchurochman, Vava Fransiska Fransiska Grace Marchelly Hutabarat Gradhika Chrisdiana, Gradhika Gusti Ladini Tanake Hadi Pranggono Haeruddin Haeruddin Heryoso Heryoso Hutabarat, Yohannes Islamiyah, Dini Istiyanto Samidjan Istiyanto Samidjan Istiyanto Samidjan Istiyanto Samidjan Istiyanto Samidjan Istiyanto Samidjan Istiyanto Samidjan Istiyanto Samidjan Istiyanto Samidjan Istiyanto Samijan Jati Winestri Johannes Hutabarat Justin Cullen Lailiyul Qomariyah Laksono Trisnantoro Ligar Novi Ayuniar, Ligar Novi Luthfi Adhi Virnanto, Luthfi Adhi Mega Rahadiyani Mohammad Aditya Prawira Mohammad Kosim Muhamad Agus Mustofa, Arifin Nugraha, Bayu Avrislistya Nur Taufiq Nurmaslakhah, Azis Panji Yusroni Anwar Pinandoyo Pinandoyo Pratama, Arsy Latif Puput Pujianti Putri Farah Kandida Reza Maulana Ricky Septian Ristiawan Agung Nugroho Rizki Andika Putri Rosa Amalia Sagita, Fadil Samidjan, Istiyanto Sansistya Dita Novian Sarjito - Setiyani, Ana Rikha Seto Windarto Siswandoko, Ricky Dwi Siti Maryam Siti Zulaeha, Siti Sri Hastuti Subandiyono Subandiyono Suminto Suminto Suminto, - - Sutrisno Anggoro Suyono Suyono Thimotius Jasman, Thimotius Tita Elfitasari Titik Susilowati Totok Yudhiyanto Tri Ananda Tri Mulyadi Tristiana Yuniarti Vivi Endar Herawati Wahyu Nurhayati, Wahyu Wahyu Prasetyo Wibowo Wiguna, Ghani Bagas Windarto, Seto Wulandhari, Pramenthari Sisti Yulyanah, - - Yuwono Yuwono